Karya Sastra Adalah

Adalah.Co.Id – Karya sastra adalah ciptaan yang dikomunikasikan kepada komunikator dengan maksud penulis untuk alasan estetika. Karya-karya ini sering dikatakan oleh orang pertama dan ketiga dari plot dan penggunaan berbagai sarana sastra sehubungan dengan waktu mereka.

Karya sastra adalah dokumen yang memiliki fitur keunggulan, keaslian, kemampuan artistik, keindahan, konten dan ekspresi yang berbeda dibandingkan dengan tulisan umum lainnya.

Karya sastra yang sama adalah esai yang memiliki nilai kebaikan dalam bentuk tulisan dalam bahasa yang indah penuh estetika. Literatur yang sama juga memberikan pengetahuan umum dan wawasan tentang dunia manusia, sosial dan intelektual dengan gaya yang unik.

Di mana pembaca sastra dapat menafsirkan teks-teks sastra berdasarkan pengalaman dan intuisi mereka, semuanya telah kembali kepada pembaca dan penikmat.

Seperti dapat dilihat dari literatur, awalan su yang berarti baik atau indah. Sedangkan kata sastra dengan imbuhan adalah benda. Dari sini dapat disimpulkan bahwa literatur berbicara tentang font yang indah, kaya estetika.

Karya-Sastra-Adalah
Karya Sastra Adalah

Namun, literatur itu sendiri baru-baru ini dipecah dalam hal. Seperti istilah sastra dengan sastra. Dimana sastra cenderung berupa teks, sedangkan sastra cenderung terasa abstrak. Jadi Anda dapat mengatakan bahwa penulis adalah orang yang bekerja di dunia sastra, bukan dalam sastra.

Seperti yang diungkapkan oleh Wallek dan Warren, karya sastra adalah karya seni yang memiliki karakteristik penciptaan, non-imitasi, spontan, otonom, emosi yang koheren, harmoni, sintesis kontras dan bentuk ekspresi dalam kehidupan sehari-hari.

Pengertian Karya Sastra Menurut Para Ahli

Berikut ini adalah pengertian karya sastra menurut para ahli:

1. Ahmad Badrun

Karya Sastra adalah kegiatan artistik yang menggunakan bahasa dan simbol garis lainnya sebagai alat dan imajinatif.

2. Mursal Esten

Karya sastra adalah ekspresi non-fiksi sebagai manifestasi artistik dan imajinatif dari kehidupan manusia (masyarakat) melalui bahasa sebagai media dan memiliki efek positif pada kehidupan manusia.

3. Engleton

Karya sastra (surat-surat indah) menunjukkan bentuk bahasa kerja. setiap hari dengan cara yang berbeda dengan bahasa yang terkonsolidasi, teratur, dan diterbalikan, yang membuatnya aneh.

4. Panuti Sudjiman

Karya sastra memiliki berbagai karakteristik atau prestasi luar biasa dalam menulis, seperti orisinalitas, seni, keindahan dalam konten dan ekspresi.

5. Sumarno

Karya Sastra adalah pengalaman ekspresi pribadi manusia dalam bentuk, pikiran, perasaan, gagasan, antusiasme, kepercayaan pada bentuk gambar yang menggunakan alat-alat bahasa untuk menciptakan daya tarik tertentu.

6. Semi

Karya Sastra adalah bentuk kreatif dan karya seni, subjeknya adalah bahasa manusia dan kehidupan yang digunakannya sebagai media.

7. Damono

Karya sastra menunjukkan bahwa kehidupan sastra menunjukkan gambar dan bahwa kehidupan itu sendiri adalah realitas sosial. Dalam pengertian ini, kehidupan meliputi hubungan antara masyarakat, antara komunitas dan individu, antara orang-orang dan antara peristiwa yang terjadi dalam pikiran seseorang.

8. Suyitno

Karya Sastra adalah imajinatif, kreatif dan fiksi dan harus dimintai pertanggungjawaban.

9. Saini

Karya Sastra adalah pengalaman ekspresi pribadi manusia dalam bentuk pikiran, perasaan, gagasan, antusiasme, kepercayaan dalam bentuk gambar yang menggunakan alat-alat bahasa untuk menciptakan daya tarik tertentu.

Sejarah Singkat Karya Sastra Indonesia

Beberapa pengulas sastra Indonesia telah berupaya untuk membuat periodisasi sejarah sastra Indonesia. Meskipun ada kesamaan di antara para sarjana dan para ahli dalam pemecahan periode sejarah sastra Indonesia, ketika seseorang meneliti mereka lebih lanjut, tampak bahwa setiap periodisasi memiliki perbedaan yang luar biasa dalam hal istilah dan konsepsi.

Istilah “periodisasi” bukan “generasi” digunakan dalam pernyataan ini karena kekuatan sastra Indonesia telah menyebabkan berbagai kebingungan.

Perbedaan antara satu periode dan periode lainnya didasarkan pada norma-norma umum dalam sastra sebagai pengaruh situasi masing-masing zaman. Mengingat bahwa perbedaan antara satu generasi dan generasi lainnya sering ditekankan oleh ide-ide yang berbeda dari setiap generasi.

Pada suatu waktu kami dapat menemukan aktivitas lebih dari satu kelas penulis dengan ide yang berbeda, sementara munculnya periode baru tidak selalu berarti munculnya generasi baru dengan konsepsi baru.

Perbedaan dalam norma-norma umum dalam sastra sebagai mempengaruhi situasi suatu zaman dapat menciptakan suasana baru dalam kehidupan sastra tanpa menciptakan konsep sastra baru yang dirumuskan oleh seseorang atau sekelompok penulis.

Bentuk Karya Sastra

Ada beberapa fungsi sastra, salah satunya yang di sampaikan oleh Amriyan Sukandi karya sastra adalah mengkomunikasikan ide dan menyalurkan pemikiran dan perasaan para pencipta estetika manusia. Gagasan itu disampaikan melalui mandat yang umumnya ada dalam literatur.

Selain ide, ada deskripsi peristiwa, gambar psikologis dan solusi untuk masalah dalam rentang dinamis dalam literatur. Ini bisa menjadi sumber ide dan inspirasi bagi pembaca.

Konflik dan tragedi digambarkan dalam karya-karya sastra untuk membuat pembaca sadar bahwa ini bisa terjadi dalam kehidupan nyata dan itu dialami langsung oleh pembaca.

Kesadaran itu membentuk semacam kesediaan batin untuk mengatasi kondisi sosial yang ada di masyarakat. Sastra juga bermanfaat bagi pembaca sebagai sarana hiburan.

Fungsi Karya Sastra

Fungsi sastra itu sendiri sangat bervariasi tergantung pada kelasnya. Di bawah ini adalah beberapa fungsi sastra dalam kehidupan manusia yang dapat diatur, dirasakan dan didengar:

1. Fungsi Reaktif

Fakta bahwa sastra memiliki fungsi reaktif berarti bahwa sastra dapat menyenangkan bagi pembaca dan masyarakat. Sama seperti pada sketsa yang bisa menghibur masyarakat. Sementara drama itu sendiri dibuat atau diklasifikasikan sebagai semacam karya sastra.

2. Fungsi Didaktif

Di mana sastra bersifat mendidik. Sehingga sastra itu sendiri dapat menyampaikan dan menyampaikan informasi, pengetahuan atau wawasan. Karena dalam karya sastra ada berbagai elemen dan nilai yang bisa kita pilih dengan tepat dalam kehidupan sehari-hari.

3. Fungsi Estetis

Seperti yang dikatakan dalam pengertian sastra, sastra adalah naskah yang luar biasa. Karena itu dapat dikatakan bahwa sastra memiliki nilai estetika yang dapat dihargai oleh para ahli dan pembaca.

Ciri-Ciri karya sastra

  1. Bahasanya bagus atau teratur.
  2. Isinya menggambarkan orang dengan berbagai masalah.
  3. Gaya presentasi menarik untuk mengesankan pembaca.

Jenis-Jenis Karya Sastra

Berikut ini adalah beberapa jenis dari karya sastra:

1. Puisi

Puisi adalah jenis karya sastra yang terikat dengan aturan seperti ritme, sajak dan persiapan bait dan garis.

2. Pantun

Pantun adalah sejenis karya sastra yang berasal dari Sumatra, Indonesia. Dan pantun juga merupakan sejenis puisi kuno yang banyak dikenal dari bahasa nusantara.

3. Roman

Roman adalah karya sastra lama yang berbicara tentang kisah imajiner yang menceritakan kisah kehidupan seorang pemuda dari masa kanak-kanak sampai mati, atau bisa juga kisah cinta yang menceritakan kisah kehidupan seseorang dari saat itu. di mana seorang anak telah tumbuh dewasa.

4. Novel

Novel adalah karya sastra dalam bentuk buku yang menceritakan kisah kehidupan seseorang dalam fiksi yang mengesankan. Novel ini adalah salah satu esai panjang prosa dan berisi sejumlah cerita tentang kehidupan seseorang dengan orang-orang di sekitarnya.

5. Cerpen (Cerita Pendek)

Cerita pendek biasanya menceritakan kisah tentang kehidupan seseorang, tetapi cerita pendek lebih pendek daripada novel. Biasanya ceritanya dibuat pada 2-5 lembar kertas folio atau kertas berukuran F4.

6. Dongeng

Dongeng adalah bentuk karya sastra lama yang menceritakan tentang peristiwa luar biasa yang penuh fantasi (fiksi). Dan orang-orang berpikir itu adalah kisah yang tidak benar-benar terjadi.

7. Legenda

Legenda adalah bentuk karya sastra yang hampir seperti dongeng, tetapi legenda itu menceritakan lebih banyak tentang lokasi atau sejarah kerajaan kuno.

8. Naskah Drama

Naskah Drama adalah kisah, adegan, dan dialog yang sepenuhnya berisi antara karakter. Dan Naskah Drama bisa diartikan sebagai sebuah pertunjukan.

Perbedaan Karya Sastra Lama dan Karya Sastra Baru

1. Karya Sastra Lama

  • Bentuk-bentuk karya sastra lama dalam bentuk puisi, yang terkait dengan bait, sajak, kisah, mitos, legenda, dan dongen.
  • Bahasa dalam karya sastra lama menggunakan bahasa Melayu, Arab dan daerah.
  • Tema yang digunakan biasanya kaku, istanasentris dan mistis.
  • Penciptaan latar belakang dipengaruhi oleh sastra Hindu, Islam, budaya tradisional dan sifat karyanya anonim (milik masyarakat).
  • Perkembangannya statis dan diteruskan secara lisan dari generasi ke generasi.

2. Karya Sastra Baru

  • Bentuk-bentuk sastra baru adalah puisi bebas dan kontemporer seperti cerita pendek, novel, drama Indonesia.
  • Bahasa yang digunakan menggunakan bahasa sehari-hari dan sering dimasukkan ke dalam bahasa asing kreatif.
  • Masalah yang terkait dengan kemanusiaan, masyarakat, kehidupan modern, penyatuan remaja, dll.
  • Latar belakang penciptaan dipengaruhi oleh sastra barat, budaya industri modern dan hak cipta masing-masing penulis.
  • Perkembangannya dinamis, melalui media cetak dan media audiovisual.

Unsur-Unsur Karya Sastra

Karya sastra memiliki dua unsur yaitu unsur Intrinsik dan unsur Ekstrinsik, Berikut penjelasanya:

1. Unsur Intrinsik

Unsur Intrinsik terdiri dari:

  • Tema dan Amanat

Tema adalah topik yang menempati tempat utama dalam karya sastra. Masalah utama adalah masalah yang sangat penting. Tema yang lebih kecil adalah topik yang tidak penting.

Amanat adalah solusi yang diberikan oleh penulis untuk masalah dalam karya sastra. Amanat umumnya disebut sebagai makna. Arti niat adalah makna yang penulis maksudkan untuk karya sastra yang telah ditulisnya. Arti isi adalah makna yang terkandung dalam karya sastra.

  • Tokoh dan Penokohan

Tokoh adalah aktor dalam karya sastra. Tokoh utama adalah karakter yang sangat penting dalam peran dalam karya sastra. Tokoh datar (karakter flash) adalah karakter yang hanya menunjukkan satu aspek, misalnya baik atau buruk. Tokoh bulat adalah tokoh yang menunjukkan berbagai aspek baik dan buruk, kekuatan dan kelemahan.

Dari segi kejiwaan ada 2 tokoh, Tokoh introvert dan kepribadian karakter ditentukan oleh ketidaksadarannya. Karakter ekstrovert adalah orang dari karakter yang ditentukan oleh kesadarannya.

Ada juga protagonis yang merupakan karakter yang disukai pembaca atau penikmat, antagonis adalah karakter yang tidak disukai oleh pembaca atau penikmat.

Penokohan adalah teknik atau cara untuk memvisualisasikan karakter. Metode analisis adalah kemungkinan penampilan langsung karakter melalui deskripsi penulis, penulis langsung menggambarkan karakteristik karakter.

Secara dramatis, ini adalah cara untuk tidak menunjukkan karakter secara langsung, tetapi dengan menggambarkan kata-kata, tindakan, dan komentar, atau mengevaluasi aktor atau karakter lain dalam sebuah cerita.

  • Alur dan Pengaluran

Tindakan ini juga disebut plot. Ini adalah serangkaian peristiwa yang memiliki hubungan sebab akibat, sehingga mereka menjadi satu kesatuan, bulat dan utuh.

  • Latar dan Pelataran

Latar ini juga disebut pelataran. Ini adalah tempat atau waktu peristiwa yang terjadi dalam sebuah karya sastra. Latar belakang material adalah gambar latar belakang alami atau lingkungan tempat gambar itu berada. Latar belakang sosial adalah lukisan perilaku yang baik, kebiasaan dan pandangan hidup. Plat adalah metode atau teknik untuk menunjukkan latar belakang.

  • Pusat Pengisahan

Pusat narasi adalah sudut pandang cerita yang diceritakan oleh narator. Narator adalah orang yang diciptakan oleh penulis untuk menceritakan kisahnya. Dua pusat mendongeng, orang pertama yang menceritakan kisah itu, biasanya menyukai saya. Narator sebagai orang ketiga tidak terlibat dalam cerita, dia duduk seperti pengamat atau dalang serba tahu.

2. Unsur Ekstrinsik

Unsur Ekstrinsik yaitu elemen-elemen yang membentuk karya sastra berasal dari literatur eksternal itu sendiri. Untuk pendekatan penerapan ilmu-ilmu terkait seperti sosiologi, psikologi, dll.

Sekian artikel tentang Karya Sastra ini semoga bisa memberi manfaat bagi kita semua, Terimakasih.

Baca Juga Artikel Lainnya >>>