Rekonsiliasi Bank Adalah

Adalah.Co.Id – Banyak beberapa pebisnis menciptakan bank accoount dengan mengatas namakan perusahaan. Yang bermanfaat menyimpan duit dan mengontrol transaksi finansial atau jual beli yang dilaksanakan untuk mengendalikan segala arus kas di perusahaannya, atau dinamakan sebagai definisi rekonsiliasi bank.

Keberhasilan suatu usaha sehubungan erat dengan bagaimana teknik Anda dalam mengelelola suatu akuntansi finansial perusahaan. Maka untuk mempermudah dalam mengelola finansial perusahaan, Anda mesti memahami terlebih dulu dasar akuntansi supaya dapat mengerjakan pencatatan transaksi finansial perusahaan, dan setelah tersebut Anda dapat mengerjakan sebuah rekosiliasi.

Bank paling dibutuhkan tidak saja untuk kebutuhan pribadi namun pun untuk kegiatan bisnis perusahaan. Dan nyaris semua perusahaan memakai jasa bank untuk pekerjaan bisnis mereka.

Rekonsiliasi-Bank-Adalah

Namun dengan adanya pertolongan bank, maka kas perusahaan dapat terjamin keamanannya, dan dapat menolong dalam proses penerimaan dana dari klien sampai memperoleh modal kerja melewati hutang. Untuk perusahaan yang mempunyai akun bank tentu sudah akrab dengan istilah rekonsiliasi bank.

Dalam suatu rekonsiliasi, dapat mempermudah Anda dalam mengerjakan proses pencocokan data atau pendaftaran yang terjadi dalam sebuah finansial perusahaan.

Untuk mempermudah Anda dalam memahami pengertian rekonsiliasi bank, berikut definisi rekonsiliasi , apa saja guna dan destinasi yang ada dalam suatu rekonsiliasi dan destinasi yang ada dalam suatu rekonsiliasi.

Rekonsiliasi Bank Adalah ?

Rekonsiliasi bank ialah sebuah rangkaian daftar informasi finansial yang di mana menyatakan tentang perbedaan suatu kas. Dan membicarakan tentang tentang perbedaan antara daftar bank dengan daftar kas nasabah atau perusahaan.

Dalam mengerjakan rekonsiliasi bank, pihak perusahaan butuh langkah untuk membuat rekonsiliasi bank adalah memeriksa setiap dari catatan kitab besar finansial tersebut untuk disaksikan dimana letak transaksi yang menciptakan saldonya berbeda.

Pemeriksaan ini dapat dilaksanakan dengan mencocokkan jurnal penerimaan dan pengeluaran kas dengan tabungan koran yang diserahkan bank. Saldo yang tercantum pada setiap laporan akan diperiksa menurut bukti transaksi yang ada, laksana bukti setoran ke bank serta bukti penerimaan dan pengeluaran kas.

Tujuan rekonsilasi ini ialah untuk mengecek apakah dalam mengerjakan sebuah transaksi terdapat kekeliruan pencatatan antara pihak bank dengan pihak perusahaan.

Fungsi Rekonsiliasi Bank

Selain definisi rekonsiliasi yang telah di kupas di atas. Adapun tujuan rekonsiliasi bank yang bisa Anda ketahui. Berikut kegunaannya :

• Fungsi dari definisi rekonsiliasi bank ialah untuk memahami berapa jumlah nominal selisih sisa yang di miliki antara sisa perusahaan maupun bank. Dan rekonsiliasi bank pun dapat dipakai dalam suatu akuntansi keuangan wilayah dan akuntansi finansial perusahaan.

• Dapat memahami atau mendeteksi kecurangan akuntansi.

• Dapat dipakai sebagai bahan dalam memeriksa kekeliruan pencatatan yang dilaksanakan oleh pegawai finansial perusahaan.

• Berfungsi sebagai perangkat dalam memantau pengelolaan kas perusahaan. Sebab urusan ini sangat urgen untuk memahami bagaimana suasana keuangan perusahaan ketika ini, yang kemudian dominan juga pada pekerjaan operasional dan proses pemungutan keputusan.

• Fungsi rekonsiliasi ialah dapat mengerjakan pemeriksaan ganda terhadap laporan finansial perusahaan dengan adanya komparasi laporan dari pihak bank tentunya bisa mengantisipasi human error yang terjadi. Terjadinya urusan tersebut, dapat saja dalam proses pendaftaran secara manual terdapat transaksi yang belum dimasukkan, atau kekeliruan dalam memasukkan jumlah nominal.

Komponen Rekonsiliasi Bank

Berikut inilah ini terdapat sejumlah komponen rekonsiliasi bank adalah ;

• Deposit in Transit (Setoran dalam Proses)
Makna dari komponen ini merupakan, duit tunai dan periksa yang sudah diterima dan disalin oleh sebuah perusahaan, namun belum terdaftar dalam daftar bank lokasi perusahaan menyimpan dana.

Namun bilamana hal laksana ini terjadi pada akhir bulan, maka setoran tidak akan hadir dalam laporan bank. Dan di samping itu, ada pun perusahaan yang mengantarkan setoran tetapi setoran tersebut tertunda atau juga perusahaan belum mengirim deposit ke bank sama sekali, urusan ini telah termaksud dalam suatu komponen deposit in transit ( setoran dalam proses )

• Outstanding Check (Cek Beredar)
komponen kedua dari definisi rekonsiliasi ialah outstanding cheak. Dalam komponen ini disebut pun dengan periksa beredar, yang dengan kata lain adalahcek yang telah disalin oleh perusahaan, namun belum bisa dicairkan. Dan bilamana cek itu belum ditamatkan maka tidak akan hadir pada laporan bank.

• Non Sufficient Fund Check (Cek Kosong)
Komponen ketiga dari definisi rekonsiliasi ialah non sufficient fund check. Yang dimana dalam komponen rekonsiliasi bank dinamakan sebagai periksa kosong, dimana pada cek itu tidak diterima oleh bank sebab dana di dalam tabungan perusahaan tidak mencukupi. Namun bilamana hal ini terjadi, bank tetap memperbolehkan pencairan dan meminimalisir rekening perusahaan. Dan untuk perusahaan sendiri bakal dimintai bayaran guna proses pencairan.

Prosedur Rekonsiliasi Bank

Untuk menjalankan rekonsiliasi bank juga diperlukan prosedur-prosedur tertentu. Ini dia sejumlah prosedur yang dimaksud:

1. Melakukan Perbandingan Saldo Kas Perusahaan dan Rekening dari Bank
Prosedur yang kesatu ialah melakukan komparasi saldo kas perusahaan dengan tabungan bank. Caranya ialah dengan meneliti rekening koran bank yang diperoleh setiap bulan.

Biasanya andai perusahaan membuka periksa giro di Bank, maka bakal mendapatkan tabungan koran masing-masing akhir bulan. Di dalamnya berisi sekian banyak macam transaksi laksana cek, setoran, ongkos layanan dan selainnya. Bahkan sisa kas perusahaan pun ada di sana.

Nah tabungan koran berikut yang dikomparasikan dengan kas yang disalin di perusahaan. Terjadi persamaan atau justeru sebaliknya.

Memang paling jarang terjadi kesamaan dampak faktor tertentu. Salah satunya ialah kesalahan pendaftaran di pihak perusahaan. Bukan tidak barangkali pihak bank pun melakukan kekeliruan yang sama.

2. Catat Transaksi Yang Dilakukan Oleh Bank
Transaksi yang terdaftar di Bank mempunyai sifat digital dan otomatis dicocokkan dengan yang tercantum di tabungan koran. Sekalipun demikian kamu tetap dapat melacaknya tetap dengan berpedoman pada tabungan koran.

Maka dari itu, catat seluruh transaksi yang hadir di tabungan koran pada kitab kas di bab yang berbeda. Baru setelah tersebut ditindaklanjuti andai dalam perbandingannya terdapat perbedaan yang mencolok.

Ini pun bagian dari formalitas rekonsiliasi bank. Minimal sebagai data terdaftar sebagai bukti bahwa memang terjadi selisih antara daftar perusahaan dengan daftar bank.

3. Lakukan Penelusuran Transaksi Masih Proses
Sudah diterangkan di mula kalau paling sulit terjadi kecocokan daftar keuangan di bank dengan kas perusahaan. Masalahnya dapat bermacam-macam laksana keterlambatan laporan setoran dan dapat juga sebab adanya periksa edaran.

Sesungguhnya ini bukannya tidak terdaftar tetapi masih dalam proses pencatatan. Maka dari itu, untuk pihak perusahaan mesti dilaksanakan penelusuran berhubungan hal tersebut. Caranya dengan menghubungi pihak berhubungan untuk menanyakan seputar kejelasannya.

Biasanya bakal ditemukan penyebab kenapa ada selisih nominal antara daftar di bank dan perusahaan. Dari situ nanti akan hadir penyesuaian-penyesuaian.

4. Membuat Lembar Kerja Bagi Menghitung Selisih
Prosedur yang selanjutnya ialah membuat eksemplar kerja guna menghitung selisih. Maksudnya ialah proses dan hasil penghitungan dapat dituliskan di eksemplar kerja tersebut.

Pastikan nominal hasil penghitungan menyatakan tentang selisih yang sebenarnya. Sehingga terdapat ketuntasan berhubungan masalah ketidaksingkronan data tersebut. Jika ini memang sukses dilakukan berarti rekonsiliasi bank telah rampung dan selesai.

Jika masih terjadi selisih yang meragukan, maka mesti dilaksanakan penghitungan ulang dengan lebih rinci dan teliti. Maka dari itu, di formalitas ini data-data finansial memang mesti valid sebab menjadi dasar penghitungan.

5. Penelusuran dan Pengecekan Ulang
Prosedur yang terakhir ialah lakukan pencarian lanjutan dan pemeriksaan ulang. Terutama guna data-data yang janggal dan semacamnya.

Rumusnya merupakan jika selisih melulu Rp1.000.000 rupiah berarti penyebabnya dapat karena kekeliruan input data. Tetapi andai lebih dari nominal itu, berarti masih terdapat laporan finansial yang belum terdaftar di bank. Sehingga penyebab urusan itu harus dicari lebih lanjut.

Jika pun telah fix, tidak boleh dulu kerjakan penyesuaian. Tetapi periksa ulang supaya kesalahannya lebih minim. Memang proses ini memerlukan waktu. Tetapi ini seluruh demi keteraturan laporan finansial perusahaan dan keyakinan dari pihak perbankan.

Baca Juga :