Pranata Adalah : Fungsi, Unsur, Jenis dan Contohnya

Adalah.Co.Id – Pranata atau lembaga sosial merupakan produk kesepakatan masyarakat yang dibuat untuk menjalankan sistem nilai dan norma tertentu. Definisi lembaga sosial dapat digambarkan sebagai upaya kelembagaan untuk mewujudkan atau mempertahankan sistem sosial. Dengan demikian, pranata sosial dapat disebut juga institusi sosial atau lembaga sosial.

Bagaimana sistem norma dan nilai dijalankan dalam masyarakat? Caranya ialah dengan membuat pranata, lembaga, atau institusi. Misalnya, di Indonesia, untuk membangun keluarga, sistem nilai dan norma yang harus dinikahi pria dan wanita. Kemudian, atau beberapa institusi yang menangani masalah pernikahan, seperti: Kementerian Agama.

Pranata-Adalah
Pranata Adalah

Sampai di sini, bukan berarti lembaga atau institusi tidak eksis tanpa norma. Norma dan nilai datang lebih dulu, kemudian dengan persetujuan, suatu agensi didefinisikan yang mengatur hal-hal seperti pernikahan. Jika tidak ada lembaga, dibentuklah dengan kesepakatan.

Pengertian Pranata Sosial Menurut Para Ahli

1. Durkheim

Mengemukakan bahwa sosiologi mempelajari institusi. Dalam bahasa Indonesia dijumpai terjemahan berlainan dari konsep institution. Misalnya, Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi (1964) menggunakan istilah “lembaga sosial” sebagai terjemahan dari istilah “lembaga sosial”. Koentjaraningrat, Mely G. Tan dan Harsja W. Bachtiar menggunakan istilah “institusi”.

2. Kornblum (1988:60)

Membuat definisi sebagai berikut: “… an institution is a more or less stable structure of statues and roles devoted to meeting the basic needs of people in society” – sebuah struktur status yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dasar anggota masyarakat. Harry M. Johnson menunjukkan bahwa suatu institusi adalah “seperangkat norma yang dilembagakan” yang: (1) telah diterima oleh sejumlah besar anggota sistem sosial; (2) dianggap serius (diinternalisasi); (3) diperlukan dan terhadap pelanggaran dengan sanksi tertentu.

3. Peter L. Berger (1978:104)

Mendefinisikan institusi sebagai “a distinctive complex of social actions.” Untuk memfasilitasi pemahaman tentang konsep suatu institusi, Berger merujuk pada pendapat Arnold Gelhen, yang menggambarkan sebuah institusi sebagai “otoritas pengatur” yang menyalurkan tindakan manusia seperti naluri untuk mengontrol tindakan binatang.

4. Koentjaraningrat

Lembaga sosial atau pranata sosial adalah suatu system tata dan hubungan yang berfokus pada aktivitas spesifik dalam kehidupan manusia.

5. Bruce J. Cohen

Pranata sosial adalah system pola-pola sosial yang tersusun rapid an, tahan lama, dan mengandung perilaku tertentu yang solid dan terintegrasi untuk memuaskan dan memuaskan kebutuhan.

6. Mac Iver dan Page

Pranata sosial adalah tata cara dan prosedur yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan manusia dalam kelompok masyarakat.

7. Joseph S. Rucek dan Roland L. Warren

Pranata sosial adalah pola-pola yang mempunyai kedudukan tetap untuk memenuhi berbagai kebutuhan manusia yang timbul dari kebiasaan dengan mendapatkan persetujuan dan menemukan cara yang tidak lagi ditolak untuk memenuhi konsep kebaikan bersama dan untuk menciptakan struktur.

Fungsi Pranata Sosial

Pada prinsipnya, fungsi pranata atau institusi sosial adalah untuk menyadarkan seluruh anggota masyarakat bahwa mereka berperilaku sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma dalam masyarakat. Kesadaran yang terwujud dalam perilaku ini diperlukan untuk mempertahankan keharmonisan sosial dan keberlanjutan sistem sosial.

Sosiolog ahli konflik sosial Robert K. Merton mengidentifikasi adanya dua fungsi kelembagaan atau lembaga sosial ketika mereka dibentuk, yaitu fungsi manifes dan fungsi laten. Menurutnya, setiap lembaga sosial memiliki dua fungsi ini.

Fungsi manifes adalah fungsi yang diharapkan, diorientasikan, didesain, dan dimanifestasikan. Dalam arti tertentu, lembaga atau lembaga sosial secara sadar telah dibentuk untuk fungsi yang dimanifestasikan. Sedangkan fungsi laten adalah fungsi lain yang muncul di luar perkiraan awal atau harapan.

Sebagai contoh, keluarga sebagai institusi sosial yang terbentuk lewat pernikahan. Pernikahan memiliki fungsi yang jelas, salah satunya adalah untuk ayah anak. Tetapi ia juga memiliki fungsi laten: untuk membantu para lajang keluar dari sindiran atau tekanan sosial. Dalam arti tertentu, para lajang tidak lagi khawatir menikahi ancaman yang belum dia jual.

Unsur-unsur Pranata Sosial

Menurut Horton dan Hunt (1987), setiap pranata sosial mempunyai unsur-unsur sebagai berikut.

  1. Elemen budaya simbolik seperti cincin kawin di lembaga keluarga.
  2. Menggunakan elemen budaya seperti rumah atau kendaraan didalam lembaga keluarga.
  3. Spesifikasi kode lisan dan tertulis, Misalnya, akta nikah atau janji nikah di lembaga keluarga.
  4. Pola perilaku, misalnya perlindungan di lembaga keluarga.
  5. Ideologi, misalnya cinta dan kasih sayang di lembaga keluarga.

Jenis pranata sosial dan Contohnya

Dilihat dari jenisnya, institusi sosial sangat beragam. Saya akan menyebutkan beberapa pranata atau institusi sosial yang sudah sangat umum saja. Beberapa di antaranya adalah: pranata keluarga, pranata pendidikan, pranata ekonomi, dan pranata agama. Kita akan bahas secara ringkas difinisinya satu-persatu.

  1. Pranata keluarga, merupakan sistem nilai, norma dan perilaku dalam kerangka unit sosial kecil yang disebut keluarga. Setiap keluarga memiliki nilai dan norma sendiri. Di Indonesia, misalnya, pernikahan adalah awal dari bisnis keluarga. Tetapi di beberapa negara Anda tidak harus menikah untuk memulai keluarga.
  2. Pranata pendidikan, yaitu sistem nilai, norma dan perilaku dalam pendidikan. Pelatihan yang dimaksud sering dikaitkan dengan pendidikan formal seperti sekolah. Sekolah adalah institusi pendidikan karena melibatkan proses sosialisasi nilai, norma, dan perilaku. Misalnya, sekolah mengajarkan siswa untuk waspada akan perilaku sopan terhadap orang tua.
  3. Pranata ekonomi, yaitu sistem sosial tentang bagaimana cara untuk memenuhi kebutuhan dan kemakmuran manusia. Peraturan ini berisi aturan khusus untuk proses produksi, distribusi dan konsumsi. Kita bisa menggunakan pasar sebagai contoh institusi ekonomi. Di tempat-tempat seperti pasar, ada sistem nilai dan norma yang menentukan bagaimana proses ekonomi dilakukan.
  4. Pranata agama, yaitu sistem nilai dan norma yang terkait dengan kepercayaan dan kebenaran. Agama sebagai institusi sosial dapat dipahami melalui keberadaan aturan transenden yang mengatur kehidupan manusia. Sebagai contoh, salah satu agama meminta orang-orang yang menyimpannya untuk bertemu dengan Tuhan mereka setidaknya lima kali sehari. Kemudian para pengikut agama mempraktikkan ini dengan percaya diri sesuai dengan ajaran agama mereka.

Sebagaimana sudah disampaikan di awal, pranata sosial sangat beragam. Terdapat kaitan yang erat antara pranata, nilai, norma, dan peraturan sosial. Pada dasarnya, lembaga atau lembaga sosial dibentuk untuk mengoperasikan sistem nilai dan norma yang orientasinya adalah berfungsinya sistem sosial.

Sekian artikel tentang Pranata ini semoga bisa memberi manfaat bagi kita semua, Terimakasih.

Baca Juga Artikel Lainnya >>>